Makalah Lengkap Differential dan Axle

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kendaraan tidak selalu berjalan selalu lurus, kadang belok menyesuaikan medan jalan yang dilalui. Saat membelok maka roda dalam berputar lebih sedikit daripada roda bagian luar dan jika tidak ada gardan maka dapat dipastikan roda akan mengalami aus.
RUMUSAN MASALAH
Mengetahui Lebih Detail Mengenai Diferential dan bagian-bagiannya
TUJUAN
Tujuan Penulisan Laporan
Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan dan mengetahui lebih detail tentang Differential dan Axle
LANDASAN TEORI
DIFFERENTIAL (Gardan)
clip_image002
Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Final gear : terdiri dari drive pinion dan ring gear, fungsinya untuk memperbesar moment dan merubah arah putaran sebesar 90o
Differential gear : terdiri dari side pinion gear, fungsinya untuk membedakan putaran antara roda kiri dan kanan
Saat ini final gear terdiri dari 2 tipe :
1. HYPOIDE BEVEL GEAR
Digunakan pada kendaraan penggerak roda belakang, dimana drive pinion terpasang offset dengan garis tengah ring gear. keuntungannya, bunyi lebih halus. Final Gear Jenis ini digunakan pada kendaraan penggerak roda depan.
2. HELICAL GEARclip_image006
Keuntungannya, bunyi dan getaran lebih kecil dan moment dapat dipindahkan dengan lembut
Jenis-Jenis Bevel Gear
clip_image008
Perbandingan gigiakhir :
clip_image010clip_image012
PRINSIP DASAR DIFFERENTIAL GEAR
Saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam ( A ) lebih kecil dari jarak tempuh roda bagian luar ( B ). Dengan demikian roda bagian luar harus berputar lebih cepat dari roda bagian dalam.bila roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu roda akan slip dan akan menyebabkan ban cepat aus. Untuk itulah diperlukan differential
clip_image014
PRINSIP DASAR KERJA DIFFERENTIAL SAAT JALAN LURUS
clip_image016
Bila kedua rack diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan menyebabkan kedua rack terangkat pada jarak yang sama, karena tahanan rack kiri dan kanan sama. Sehingga pinion tidak berputar.
SAAT JALAN BELOK
clip_image018
Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan. Kejadian ini menyebabkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat
KONSTRUKSI DIFFERENTIAL
clip_image020
clip_image022
CARA KERJA DIFFERENTIAL PADA SAAT JALAN LURUS
clip_image024
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama ( karena tahanan roda kiri dan kanan sama ), sehingga putaran roda kiri dan kanan sama.
CARA KERJA DIFFERENTIAL PADA SAAT JALAN BELOK
clip_image026
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear mengitari side gear yang bebannya berat sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan menjadi tidak sama.
PERHITUNGAN GEAR RATIO (GR)
clip_image027
AXLE SHAFT
Fungsi :
Sebagai penumpu beban roda atau dudukan roda dan penerus putaran mesin yang telah diproses differential ke roda.
Axle shaft diklasifikasikan menjadi 2
• Axle shaft rigid
• Axle shaft independent
AXLE SHAFT
AXLE SHAFT MODEL RIGID
clip_image029
Fungsi :
Ø Penerus putaran ke roda
Ø Pendukung beban roda
Axle shaft tipe rigid sering digunakan pada kendaraan berskala menengah ke atas dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan – medan berat karena mampu menahan beban yang berat
AXLE SHAFT Menurut Letaknya
Menurut letaknya, axle shaft dibedakan menjadi 2 :
  1. Front axle
  2. Rear axle
FRONT AXLE
clip_image031
Sebagai penerus putaran roda, juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa dibelok - belokkan
REAR AXLE
Sebagai penerus putaran dari side gear ke roda
clip_image033
REAR AXLE
Berdasarkan sistem penopangan axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
• Half Floating type ( setengah bebas memikul )
• ¾ floating type (3/4 bebas memikul )
• Full floating type ( bebas memikul )
HALF FLOATING TYPE( setengah bebas memikul )
clip_image035
Pada tipe ini bearing roda dipasang diantara axle houshing dan axle shaft
Roda langsung dipasangkan pada ujung poros
Keuntungan :
Konstruksi sederhana
Biaya produksi murah
Kerugian :
• Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros
• Jika patah roda tidak ada yang menahan
THREE QUARTER FLOATING ( 3/4 bebas memikul )
Bantalan dipasang antara axle houshing dengan wheel hub dan axle shaft, secara tidak langsung axle shaft ikut memikul beban kendaraan
clip_image037
Keuntungan :
• Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle shaft sehingga axle shaft tidak bengkok.
• Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh bantalan
Kerugian :
• Akibat gaya adanya gaya ke samping tetap menimbulkan
kebengkokan
FULL FLOATING ( bebas memikul )
Pada type ini wheel hub terpasang kokoh pada axle shaft melalui dua buah bantalan dan axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan roda .
clip_image039
Keuntungan :
• Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle houshing, sehingga axle tidak terjadi bengkok
• Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke axle shaft
• Faktor keamanan lebih baik dan sanggup memikul beban berat.
Kerugian :
• Biaya produksi mahal
CARA KERJA AXLE SHAFT MODEL RIGID
Karena bentuknya yang kaku sehingga pada saat kendaraan berjalan posisi body kendaraan seolah – olah mengikuti gerakan posisi axle yang kaku
clip_image041
Keuntungan :
• Konstruksi lebih kuat.
• Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas
• Sanggup menahan beban berat
• Moment yang dihasilkan besar
Kerugian :
• Suspensi keras
• Pada saat kendaraan berjalan di jalan yang bergelombang kendaraan tidak stabil
• Sudut beloknya kecil
AXLE SHAFT MODEL INDEPENDENT
Tipe ini sering digunakan pada kendaraan kecil
Karena disamping konstruksinya ringan, juga mampu membuat sudut belok yang besar.
clip_image043
CARA KERJA AXLE SHAFT MODEL INDEPENDENT
Dengan dilengkapi CV joint maka pada saat kendaraan melaju dijalan yang bergelombang, posisi body kendaraan seakan – akan tidak terpengaruh oleh keadaan jalan
CV joint disamping bisa bergerak putar juga bisa memanjang, memendek dan membuat sudut
clip_image045
CONSTANT VELOCITY JOINT
Fungsi :
Sebagai penstabil posisi kendaraan terutama pada jalan – jalan yang bergelombang
clip_image047clip_image049
Kompoenen – komponen CV Joint
  1. Outer race
  2. Ball cage
  3. Inner race
  4. Steel ball
CARA KERJA CV JOINT PADA SAAT JALAN LURUS
Pada saat jalan lurus dan rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft melalui inner race houshing - steel ball – intermadiate axle shaft – steel ball – outer race houshing – roda. Pada saat itu stell ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut
clip_image051
CARA KERJA CV JOINT PADA SAAT JALAN BELOK
clip_image053
Pada saat belok atau jalan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh ; Inner race houshing – steel ball – intermadiate axle shaft – steel ball –m outer race houshing – roda. Dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermadiate shaft steel ball juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan kedudukan kendaraan menjadi stabil. Ada juga CV Joint jenis lain yaitu TRIPOD JOINT dan BIRFIELD JOINT

Sekian artikel saya kali ini mengenai makalah lengkap mengenai differential dan axle shaft. Jika artikel ini ada kekurangan mohon maklum dan anda dapat menambahkan komentar atau melengkapi artikel ini melalui kolom komentar.































































































































Makalah Lengkap Differential dan Axle Rating: 4.5 Posted By: Travel and Destination Guide

0 komentar: